Selasa, 27 April 2010

BOSDA


PEMPROV SIAPKAN RP 498 M UNTUK BOSDA 2010


Jatim Newsroom, Selasa (27/4);
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyiapkan anggaran sebesar Rp 498 miliar untuk Biaya Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) pada 2010 ini. BOSDA akan diberikan kepada siswa/santri dan guru di Madrasah Diniyah (Madin) tingkat Ula dan Usto.
Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo saat menghadiri acara Ngopi (Ngobrol Pinter Bareng Pakde Karwo) di salah satu stasiun televisi lokal Jatim, Senin (26/4) sore mengatakan, BOSDA merupakan bantuan kepada sekolah yang tidak mendapatkan bantuan dari Biaya Operasional Nasional (BOSNAS). Sekolah itu, yakni Madin pada tingkat Ula (setara Sekolah Dasar, red) dan Usto (setara Sekolah Menengah Pertama, red).
“Pemprov akan berkoordinasi dengan pemkab dan pemkot untuk penyelenggaraan BOSDA 2010 ini. Maksudnya, dana BOSDA 50% berasal dari pemprov dan 50% lagi berasal dari pemkab atau pemkot,” jelasnya.
Program ini telah berjalan sejak 2009 lalu, namun tahun lalu dikhususkan pada pembenahan sarana prasarana sekolah, pembelian buku, dan lain sebagainya. Untuk tahun ini BOSDA diberikan kepada siswa/santri dan guru. Selama ini, Madin tidak mendapat bantuan operasional dari kementerian agama. Sehingga, seringkali pengajaran tidak optimal karena fasilitas kurang memadai.
“Pendidikan dan kesehatan merupakan jembatan untuk menuju kesuksesan. Karena itu, keduanya harus dioptimalkan pelaksanaannya agar angka kemiskinan di Jatim dapat menurun,” ujarnya.
Sasaran BOSDA ditujukan kepada masyarakat miskin dan sangat miskin. Saat ini, masyarakat miskin di Jatim sebanyak 1.256.122 orang dan masyarakat sangat miskin sebanyak 493.004 orang. Sedangkan bagi penerima BOSDA dapat dilihat melalui surat kabar yang datanya selalu diperbaharui tiap bulannya. Untuk syarat Madin yang akan mendapatkan BOSDA, harus ada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Kewarganegaraan, dan Biologi dan mata pelajaran yang diajarkan di Madin itu.
Untuk pengawasan dan menghindari adanya penyelewengan dana BOSDA, akan dilakukan oleh komite sekolah, dan tiap tiga bulan sekali akan di audit oleh tim BOSDA yang merupakan gabungan intansi terkait dari pemprov dan pemkab/pemkot.
Seperti diketahui, BOSDA merupakan program pemprov yang sistemnya sama dengan BOSNAS. Bedanya hanya pada sasarannya saja. BOSDA ditujukan kepada Madin, sedangkan BOSNAS diberikan kepada sekolah-sekolah formal yaitu SD/sederajat, SMP/sederajat, dan SMA/sederajat. BOSNAS pada awalnya mulai diberlakukan di Jatim pada 2005 lalu untuk wajib belajar 9 tahun. Kemudian pada 2006, diadopsi nasional karena melihat program ini berhasil di Jatim.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Prov Jatim, Drs Suwanto MSi ditemui pada acara yang sama mengatakan, penerima BOSDA akan mendapatkan bantuan selama 1 tahun. Kemudian akan dilakukan pembaharuan data pada tahun selanjutnya. Untuk penerima BOSDA 2010 ini, yakni 760 ribu siswa/santri ditingkatan Madin Ula, 148 ribu siswa atau santri ditingkatan Madin Usto, dan 28 ribu guru Madin. Sedangkan untuk nominalnya Rp 15 ribu bagi siswa atau santri tingkat Madin Ula, Rp 25 ribu bagi siswa/santri tingkat Madin Usto, dan bantuan sebanyak Rp 300 ribu per bulan bagi guru Madin. Dana ini sebanyak 50% dari pemprov dan 50% dari pemkab/pemkot.(*/jn/p03)

Brigjen TNI Leonardus JP. Siegers, S.IP. Jabat Kasdam V/Brawijaya


Surabaya,
Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP., M.Sc. pada Senin (26/4) melantik Brigjen TNI Leonardus JP. Siegers, S.IP. sebagai Kepala Staf Kodam V/Brawijaya yang baru menggantikan Brigjen TNI Bambang Sumarno di Makodam V/Brawijaya.

Brigjen TNI Bambang Sumarno selanjutnya akan menduduki jabatan baru di Mabes TNI sebagai Wairjen TNI sedangkan Brigjen TNI Leonardus JP. Siegers, S.IP. sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pusat Persenjataan Arhanud TNI AD di Cimahi.

Mutasi dan pergantian pejabat di lingkungan Kodam V/Brawijaya seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi, dalam rangka proses pembinaan personel dan satuan sesuai tuntutan perkembangan dan kebutuhan organisasi. Selain itu, alih tugas dan jabatan bertujuan untuk mengembangkan kualitas kepemimpinan, wawasan manajemen dan profesionalisme keprajuritan agar semakin mampu memberikan karya terbaiknya dalam melaksanakan tugas.

Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP., M.Sc. ketika bertindak selaku inspektur upacara serah terima Jabatan Kasdam V/Brawijaya mengatakan bahwa semakin tinggi jabatan yang di berikan kepada seorang perwira, maka dituntut untuk semakin tinggi pula pengalaman, wawasan dan kemampuan manajemen yang harus dimilikinya, oleh karena itu sejalan dengan upaya peningkatan kualitas diri diharapkan para perwira terus berusaha memantapkan kualitas kemampuan diri dengan senantiasa dilandasi kepribadian yang baik.

Tantangan tugas yang akan kita hadapi di masa mendatang bukannya semakin ringan, berbagai fenomena yang timbul di masyarakat telah mempengaruhi kehidupan prajurit bahwa ada kelompok-kelompok tertentu yang berusaha dengan berbagai cara untuk melemahkan sendi-sendi kehidupan dan ini harus disikapi dengan arif dan bijaksana agar dapat mengurangi serta mencegah semakin kompleknya permasalahan, jangan setiap permasalahan di pandang sebagai beban pekerjaan yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi tetapi harus disikapi dan ditangani secara proporsional sesuai tugas dan kondisi lingkungan yang sedang berkembang. (p03)

Sabtu, 24 April 2010

KADISPENDA:
SEBAGIAN BESAR MOTOR GEDE BODONG

SURABAYA - Dinas Pendapatan (Dispenda) Jawa Timur kesulitan mendata jumlah motor gede yang mesinnya berkapasitas 500 cc, karena motor yang harga jualnya lebih dari Rp 25 juta itu mayoritas berstatus bodong atau tidak memiliki surat kelengkapan kendaraan.
Ketua Komisi C DPRD Jatim, Kartika Hidayati, usai dengar pendapat dengan Biro Hukum, Biro Keuangan, dan Kadispenda Jatim, di Gedung DPRD Jatim, Kamis (22/4) sore mengatakan, dengar pendapat itu terkait Raperda tentang Pajak Daerah yang diajukan oleh eksekutif. Dalam raperda tersebut mengatur pajak kendaraan, terutama pajak motor gede dengan kepemilikan lebih dari satu.
Komisi C akan melakukan koordinasi dengan jajaran seperti Dispenda, dan Polda Jatim untuk mengawal dan menertibkan motor gede di Jatim yang tidak lengkap suratnya. Penertiban itu dengan sosialisasi kepada pemilik kendaraan agar mau mengurus surat kepemilikan.
”Kita minta diperketat, jika kendaraan yang masuk melanggar ketentan harus ditindak, karena ini kepentingan penegakkan perda. Disisi lain, untuk pemasukan pendapatan asli daerah,” tegasnya.
Menurut dia, mayoritas masyarakat yang memiliki motor gede adalah masyarakat menengah ke atas. Namun, masyarakat kalangan atas enggan mengurusnya, sehingga dispenda tidak dapat mendata secara resmi. ”Kita minta ada penindakan untuk masyarakat yang tidak wajib pajak. Selain itu, kita minta agar dispenda dan polisi mewaspadai manipulasi data kenadaraan,” katanya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim, Haryono Abdul Bari menjelaskan, jumlah kendaraan itu sangat banyak, dan pemiliknya orang kaya. Masyarakat justru enggan mengurus surat, sehingga potensi pajak tidak dapat direalisasikan. Pihaknya meminta polisi untuk menindak pemilik kendaraan yang tetap melanggar yakni tidak mau mengurus surat.
Kepala Dispenda Jatim, I Made Sutarya mengungkapkan, hingga saat ini memang masih banyak kendaraan bermotor yang tidak bisa memberikan kontribusi pajak terhadap pemerintah daerah. Seperti halnya, motor gede sejenis Harley Davidson.
Namun, pemerintah daerah tidak mempunyai data secara riil jumlah kendaraan yang dimiliki orang kaya. Sebab, kendaraan itu masuk ke Indonesia terutama Jatim melalui jalur gelap yang melanggar ketentuan hukum.
”Data secara pasti berapa banyak, kami tidak mengetahui. Untuk itu, pemprov akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menertibkan kendaraan itu. Dengan begitu raperda disahkan dan pajak rogresif berlaku, potensi kendaraan yang ada tidak sia-sia, dan pendapatan dapat meningkat,” ujarnya.
Menurut data Dispenda, sejak tahun 2005 jumlah motor gede yang bisa memberikan kontribusi pajak tidak lebih dari 50 kendaraan. Dengan kontribusi itu otomatis potensi pajak rendah. Padahal, setiap tahunnya pajak kendaraan yang dikenakan Rp 5-8 juta per kendaraan.
Sementara masyarakat yang bayar pajak untuk kendaraan tahun pembuatan 2007 sebanyak 95 orang, motor tahun pembuatan 2008 sebanyak 76 orang, dan motor tahun pembuatan 2009 sebanyak 85 orang.
Mengingat sebagian besar motor gede yang dimiliki masyarakat tidak memiliki surat kelengkapan kendaraan, Dispenda tidak dapat menerapkan potensi pendapatan dari pajak yang akan dikenakan.
”Ini jelas sulit, karena tidak ada surat-suratnya. Pengurusan pajak itu kan harus disertai surat, seperti STNK, dan BBKB. Otomatis kita tidak bisa memungut pajak, dan sulit untuk menggarap potensi pajak,” terangnya.
Ke depan, agar kendaraan yang masuk dapat terdata, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dirjen Bea Cukai untuk meminta lebih memperketat masuknya kendaraan impor. Setiap kendaraan impor yang datang harus mempunyai surat- surat kendaraan. (*/jn/p03)
Kolonel Infanteri Suparno Jabat Danrindam V/Brawijaya

MALANG - Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP., M.Sc. Kamis (22/4) lalu melantik Kolonel Infanteri Suparno sebagai Danrindam V/Brawijaya menggantikan Kolonel Infanteri Syukran Hambali, S.H di lapangan Dodikjur Rindam V/Brawijaya Malang.
Kolonel Infanteri Syukran Hambali, S.H. selanjutnya akan menduduki jabatan barunya sebagai Dosen Utama Seskoad sedangkan Danrindam V/Brawijaya yang baru Kolonel Infanteri Suparno sebelumnya menjabat sebagai Kabid Anev dan Seldik Seskoad.
Mutasi dan pergantian pejabat di lingkungan Kodam V/Brawijaya seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi, dalam rangka proses pembinaan personel dan satuan sesuai tuntutan perkembangan dan kebutuhan organisasi. Selain itu, alih tugas dan jabatan bertujuan untuk mengembangkan kualitas kepemimpinan, wawasan manajemen dan profesionalisme keprajuritan agar semakin mampu memberikan karya terbaiknya dalam melaksanakan tugas.
Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP., M.Sc. ketika bertindak selaku inspektur upacara serah terima Jabatan Danrindam V/Brawijaya mengatakan Rindam V/Brawijaya sebagai Badan Pelaksana Kodam V/Brawijaya dalam bidang pendidikan dan latihan, memiliki peran penting untuk menciptakan, memantapkan dan meningkatkan kualitas sumber daya prajurit. Oleh karena itu, Rindam V/Brawijaya harus selalu bekerja keras dan menyadari betapa pentingnya sumber daya prajurit terlebih lagi menghadapi tantangan tugas ke depan yang tidak semakin ringan. Meningkatkan profesionalisme keprajuritan adalah salah satu komponen yang harus dimantapkan di lembaga pendidikan dan latihan seperti halnya Rindam V/Brawijaya ini.
Rindam V/Brawijaya sebagai lembaga candra dimuka bagi prajurit harus mampu membuktikan kemampuannya dalam mendidik dan melatih agar menjadi prajurit-prajurit yang tangguh dan profesional dalam setiap melaksanakan tugas. Lembaga pendidikan merupakan ujung tombak dalam pembinaan profesionalisme prajurit yang kelak akan berpengaruh besar bagi tegak, kokoh dan kuatnya TNI AD. Untuk itu bagi prajurit yang dipercaya sebagai tenaga pendidik harus merasa terhormat dan bangga karena dapat mengabdikan diri di lembaga pendidikan ini. Keberhasilan dan kegagalan dari suatu lembaga pendidikan dan latihan, baru akan terlihat setelah prajurit dari hasil didik dari lembaga tersebut berkiprah di satuan-satuan TNI AD. (p03)

Keluarga Besar Macan Loreng
Bakti Sosial Donor Darah


Kediri –
Rabu (21/4) pagi itu, di aula Brigif 16/WY tampak beberapa prajurit yang tidur terlentang diatas palbad berwarna hijau, sementara disisi lain juga ada beberapa anggota Persit yang juga rebah diatas palbad. Dan disamping prajurit maupun maupun anggota persit itu tampak beberapa orang mengenakan seragam putih yang tampak sibuk dengan peralatan medis mereka.
Anda jangan negative thinking dulu....!!! sebab prajurit maupun anggota Persit tersebut bukan sedang sakit ataupun terjangkit penyakit, tetapi mereka sedang melaksanakan kegiatan donor darah.
Ya...pagi itu bertepatan dengan Hari Kartini, Brigif 16/WY beserta jajarannya tengah melaksanakan kegiatan bakti sosial donor darah dalam rangka HUT ke 3 Brigif 16/WY serta HUT ke 64 Persit KCK.
Kegiatan tersebut diawali dengan apel bersama yang dilakukan oleh Kasiter Brigif 16/WY Mayor Inf Edy Sunarko,S.Sos. yang kemudian dilanjutkan dengan pengisian formulir, timbang berat badan dan cek tekanan darah sebelum pelaksanaan donor darah.
Tampak kali pertama melaksanakan donor dalam kesempatan tersebut adalah Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi yang bersebelahan dengan Kasbrigif 16/WY Letkol Inf Dadang Hendrayudha. Yang kemudian disusul oleh personel prajurit Macan Kumbang lainnya serta anggota Persit KCK jajaran Cabang LVIII Brigif 16/WY.
Bergabung pula dalam kegiatan tersebut Ketua Persit KCK Cabang LVIII Brigif 16 Ny.Nining Dedy Kusmayadi, Wakil Ketua Cabang Ny.Susana Dadang Hendrayudha, Ketua Ranting 3 Ny. Dewi Iskandar beserta Pengurus Cabang maupun Ranting jajaran Cabang LVIII Brigif 16/WY.
Danbrigif 16/WY melalui Kasiter Brigif 16/WY Mayor Inf Edy Sunarko,S.Sos selaku Koordinator kegiatan mengatakan, kegiatan bakti sosial donor darah tersebut diikuti tidak kurang dari 214 prajurit dan 45 anggota Persit. Itu tidak termasuk 8 orang yang ditolak oleh PMI karena kurang memenuhi persyaratan.
Lebih lanjut dikatakannya, kegiatan donor darah yang dilaksanakan ini semata-mata untuk mendukung program kemanusiaan melalui PMI.
“Perlu diingat,bahwa setetes darah yang kita donorkan sangat berarti bagi keselamatan jiwa seseorang,” tegasnya.
Oleh karena itu ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pendonor yang telah sukarela dan tulus ikhlas menyumbangkan darahnya dalam kegiatan donor darah tersebut.
Sementara itu dr.Ira Widyastuti, pimpinan rombongan PMI Kota Kediri yang melaksanakan pengambilan darah dalam kegiatan tersebut juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi prajurit maupun Persit yang telah turut andil dalam kegiatan tersebut.
“Mudah-mudahan niat tulus para prajurit maupun Persit Brigif 16/WY dalam donor darah ini mendapatkan berkah dan pahala dari Tuhan YME,” tuturnya.
Disisi lain wanita berwajah ayu tersebut juga mengharapkan, kiranya prajurit yang ingin donor darah agar benar-benar diperhatikan kesehatannya, serta memperhatikan persyaratan yang telah ditentukan oleh PMI. Yaitu seseorang yang ingin donor darah hendaknya ada jeda waktu minimal tiga bulan sejak terakhir ia melaksanakan donor darah.
“Iya sih mas...saya itu gimana ya..Kalau di tentara itu, banyak sekali prajurit yang ingin donor darah. Padahal dia belum ada tiga bulan, sejak terakhir ia mendonorkan darahnya. Sehingga trombosit darahnya belum normal. Lha nanti kalau kita paksakan ambil, maka akan sia-sia,” katanya.
Lebih lanjut, wanita kelahiran asli Kediri itu mengharapkan kepada seluruh pendonor agar senantiasa menjaga kesehatan, mengingat saat ini banyak sekali bermacam penyakit dan virus yang diakibatkan oleh kecerobohan orang itu sendiri yang kurang peduli masalah kebersihan.
Sehubungan dengan beberapa persyaratan umum yang wajib dipatuhi dalam kegiatan donor darah adalah, dr. Ira mengatakan ketentuan tersebut diantaranya yang calon pendonor tekanan darahnya normal, minimal telah 3 bulan sejak terakhir ia donor darah, lalu jika yang bersangkutan pernah mengalami sakit malaria minimal 3 tahun setelah yang bersangkutan dinyatakan sembuh dari malaria, serta bagi wanita, tidak sedang mengalami datang bulan atau haid. (pr)
PERINGATI HARI KARTINI
WANITA TNI APEL BERSAMA

SURABAYA - Wanita TNI (Kowad, Kowal dan Kowara) serta Polri (Polwan) Rabu (21/4) memperingati hari Kartini 2010 dengan upacara militer, yang berlangsung di lapangan upacara Armatim Surabaya, dengan Thema “ Dilandasi semangat RA.Kartini, wanita TNI siap meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan semangat kebangsaan serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mendukung tugas pokok TNI”.
Dalam mengisi hari Kartini tersebut, baik Polwan atau Wanita TNI mempunyai kreasi sendiri-sendiri. Contohnya Wanita TNI, walaupun masih mengenakan busana resminya sebagai anggota militer, para wanita TNI menambah selempang layaknya peserta ratu kecantikan dengan bertuliskan “Kartiniku”, yang terjun secara langsung dijalanan, menyatu dengan saudara lainnya (Polwan) ikut membantu mengatur lalu lintas di beberapa jalan protokol Surabaya.
Selain ikut membantu mengatur lancar dan tertibnya para masyarakat pengguna jalan raya, para wanita TNI juga tidak canggung dalam membantu menyeberangkan para pengguna jalan lainnya.
Sebagai penerus perjuangan RA.Kartini, para wanita TNI dan Polwan beserta karyawati dari berbagai instansi pemerintah atau swasta se wilayah Surabaya, menyemarakkan peringatan hari Kartini 2010 ini dengan meningkatkan pelayanan, khususnya yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak.
Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP., M.Sc. selaku Komandan Garnisun Tetap III Surabaya antara lain mengatakan, apel bersama wanita TNI setiap tanggal 21 April seperti hari ini, merupakan tradisi yang memiliki makna ganda; antara lain merupakan bagian integral dari upaya pembinaan satuan guna lebih meningkatkan soliditas dan solidaritas wanita TNI, yang merupakan refleksi historis guna mengenang, memetik hikmah dan melanjutkan cita-cita perjuangan para Pahlawan, khususnya Pahlawan wanita seperti RA.Kartini, sebagai salah seorang tokoh dan pejuang emansipasi atau kesetaraan gender di Indonesia. (p03)

7 LUKISAN KARYA ISTERI PANGDAM V/BRW
SEMARAKKAN “SPIRIT OF THE WOMAN”


SURABAYA -
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/Brawijaya Ny.Toety Suwarno (Isteri Pangdam V/Brawijaya), Rabu (21/4) malam ikut serta memeriahkan pameran lukisan yang bertajuk “Spirit of The Woman” dengan mengikutsertakan 7 buah hasil karya lukisanya, yang bertempat di Hotel JW Marriott Surabaya.
Pameran lukisan yang menandai peringatan hari Kartini dan menyajikan karya-karya lukis para wanita Surabaya tersebut di hadiri juga oleh Pangdam V/Brawijaya, Pangarmatim beserta isterinya (Ny Dewi Among Margono) dan isteri Wakil Gubernur Jatim Ny. Fatma Saifullah Yusuf serta Ny. Hetty Pratiknyo (isteri Kapolda Jatim).
Lukisan-lukisan yang di pamerkan, seluruhnya hasil cipta dan karya kreatif kaum perempuan, dengan menghadirkan berbagai obyek dan tema yang terasa dengan kehidupan kaum perempuan atau ibu. Sebanyak 47 lukisan karya 21 pelukis perempuan, yang salah satunya adalah isteri Pangdam V/Brawijaya Ny.Toety Suwarno dipamerkan disana. Dan pelukis lainnya adalah K Juwito, Nunung Bakhtiar, Siti Rijati, Nunik Silalahi, Nanik Saleh, Ovy, Ranny, Dewi Margono dan Novita Sechan. Karya-karya mereka terpampang di sisi kanan tangga menuju lantai 2 dan di lantai 2 Hotel JW Marriott.
Sementara itu Ny.Toety Suwarno, pada pameran tersebut menuangkan hasil saputan kanvasnya berupa pemandangan alam pegunungan dengan air danau yang menyejukkan.
Karya seni lukis hasil imajinasi-kreasi kaum perempuan tersebut menghiasi Hotel JW Marriott, menebarkan oase kesejukan tatkala pengunjung maupun tamu hotel hendak melepas kepenatan. Para pelukis perempuan rata-rata usianya tidak lagi muda, bahkan Ny. K Juwito sudah berusia 80 tahun, namun semangat dan gairah dalam berkreasi perlu mendapatkan acungan jempol. Mereka tetap berkarya dan kreatif serta bisa di katakan produktif. (p03)


Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi
‘Penataran Ini Bukan Untuk Menyiapkan Prajurit Peraga’
Kediri –
Taktik Bertempur merupakan seni dan ilmu untuk memberdayakan Satuan guna memenangkan suatu pertempuran. Namun Taktik bertempur juga akan mengalami evolusi, seiring dengan tujuan, karakteristik musuh, medan pertempuran, sistem persenjataan musuh dan kemampuan Satuan sendiri.
Dihadapkan dengan realitas pelaksanaan tugas operasi yang dilaksanakan Satuan TNI Angkatan Darat selama ini, yang sering melaksanakan operasi dalam rangka Operasi Militer Selain Perang maka arah pembinaan latihan kedepan diarahkan untuk melaksanakan Operasi Militer Selain Perang dengan titik berat Operasi Lawan Insurjensi.
Untuk itu perlu suatu perubahan doktrin taktik bertempur TNI Angkatan Darat yang mampu menjawab tuntutan dan tantangan tugas pada masa kini dan masa yang akan datang. Upaya tersebut dilakukan dengan mengevaluasi dan memperbaiki taktik bertepur yang kita miliki.
Oleh karena itu, penataran ini bukanlah latihan untuk menyiapkan prajurit sebagai peraga-peraga untuk ditonton atau didemonstrasikan dengan memperlihatkan keindahan gerakan perorangan dan keindahan manuver Satuan. Tetapi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan prajurit TNI Angkatan Darat khususnya Kodam V/Brawijaya agar profesional dalam menghadapi tugas-tugas kedepan, yang semakin dinamis dan kompleks, dalam menjaga integritas dan keutuhan wilayah NKRI. Sehingga hasil penataran ini perlu disosialisasikan kepada seluruh prajurit Satuan jajaran Kodam V/Brawijaya.
Hal tersebut disampaikan oleh Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi selaku Komandan Satuan Penataran dalam Upacara Pembukaan Penataran Tersebar Taktik Bertempur Jajaran Kodam V/Brawijaya di wilayah III Kediri di lapangan upacara Brigif 16/WY, Senin (19/4) lalu.
Lebih lanjut dikatakan Perwira Melati Tiga itu, dengan terbatasnya waktu penataran, yaitu lima hari, mulai tanggal 19 hingga 23 April, maka ia mengharapkan agar peserta penataran dapat mengikuti dengan baik. Sehingga bisa menerima materi yang diberikan oleh Komando Satuan Penataran, serta diharapkan mampu menjadi kader pelatih di satuan masing-masing.
“Saya berharap kalian dapat menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dalam Penataran Taktik Bertempur dengan baik. Yang mana semua itu tentunya melalui kesungguhan dan kerja keras,” tegasnya.
Sementara itu, kegiatan penataran itu sendiri diikuti oleh 42 personel yang berasal dari perwakilan Korem 081/DSJ, Korem 082/CPYJ, Denpom V/2 Mojokerto, Yonif 511/DY, Yonif 521/DY, Yonif 527/BY serta Denma Brigif 16/WY. Serta menerjunkan 11 pelatih yang berasal dari jajaran Brigif 16/WY.
Sedangkan materinya meliputi teknik bergerak, serbuan ruangan, evakuasi, sweeping, melintasi daerah bahaya, menembak basah, pertahanan Instalasi, penyergapan dan serangan pemukiman.
Yang mana dalam Upacara Pembukaan Penataran Tersebar Taktik Bertempur Jajaran Kodam V/Brawijaya di wilayah III Kediri itu, ditandai dengan penyematan pita kepada perwakilan pelatih, Kapten Inf Ruben Ratu Rihi dan peserta penataran, Lettu Inf Heri Purawanto oleh Kol Inf Dedy Kusmayadi selaku Komandan Satuan Penataran.(pr)

KASDAM V/BRAWIJAYA TUTUP DIKSECATA GEL II TAHAP I TA.2009


Kepala Staf Kodam V/Brawijaya Brigjen TNI B.Sumarno pada Sabtu (17/4) lalu, menutup Pendidikan Sekolah Calon Tamtama TNI AD Prajurit Karier Gelombang II Tahap I TA. 2009, bertempat di Depo Pendidikan Secata Magetan.
Berjumlah 330 orang yang telah dilantik oleh Kasdam V/Brawijaya menjadi prajurit TNI AD dengan pangkat pertama Prajurit Dua, telah menyelesaikan pendidikan dasar kemiliteran selama 5 bulan dan selanjutnya akan meneruskan pendidikan kejuruan sesuai dengan kecabangannya masing-masing, yang kemudian akan ditempatkan pada satuan-satuan jajaran TNI AD.
Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP., M.Sc.dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam V/Brawijaya antara lain mengatakan, bahwa prajurit Tamtama dalam organisasi TNI AD memiliki peran dan kedudukan yang penting. Sebagai unsur pelaksana pemula seorang prajurit Tamtama dituntut untuk memiliki kemampuan teknis dan taktis militer. Sebagai unsur terdepan prajurit Tamtama diharapkan dapat menjadi tenaga penggerak satuan dan dapat meningkatkan kualitas tempur satuan jajaran TNI AD.
Orang nomor satu ditubuh Kodam V/Brawijaya ini selanjutnya menjelaskan bahwa, setiap prajurit TNI AD senantiasa dituntut untuk memiliki keunggulan dibidang profesionalisme keprajuritan agar selalu dapat menjawab tuntutan tugas yang penuh dengan tantangan yang tidak ringan. Salah satu upaya dalam membangun profesioanisme tersebut, dilakukan melalui pendidikan sehingga setiap prajurit yang berkesempatan mengikuti pendidikan harus sungguh-sungguh disertai satu tekad ingin memperoleh prestasi yang terbaik.
Pangdam V/Brawijaya sangat memberikan perhatian khusus pada pembenahan lembaga pendidikan sebagai tempat membangun sumber daya manusia prajurit yang unggul melalui penataan 10 komponen pendidikan yang sangat menentukan dalam mencapai tujuan pendidikan.
Diakhir amanatnya, Pangdam menekankan beberapa hal antara lain, mantapkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI. Pelihara kesemaptaan jasmani dan kesehatan, pelihara penguasaan pengetahuan dan ketrampilan serta hindari pelanggaran dan tindakan indisipliner selama cuti, sehingga tidak merugikan diri sendiri serta tidak merusak citra dan nama baik TNI AD.(p03)

PERINGATAN HUT DHARMA PERTIWI DAN PERSIT KCK
SEDERHANA NAMUN MERIAH

Organisasi sosial kemasyarakatan dari keluarga besar TNI (Dharma Pertiwi) dan keluarga besar TNI Angkatan Darat (Persit Kartika Chandra Kirana), Kamis (15/4) lalu merayakan hari jadinya, Dharma Pertiwi merayakan HUT-46 Tahun sedangka Persit Kartika Chandra Kirana merayakan HUT ke-64 Tahun. Perayaan itu dilaksanakan secara sederhana, di Gedung Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya.
Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP., M.Sc. dalam sambutannya mengatakan, tugas pokok Persit Kartika Chandra Kirana dan Dharma Pertiwi sebagaimana dicantumkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya (AD/ART) adalah membantu Pimpinan Angkatan Darat dan TNI dalam membentuk dan meningkatkan ketahanan mental dan fisik, kesejahteraan materiil dan spirituil prajurit dan keluarganya dalam melaksanakan tugas pokok TNI.
Disamping itu, Persit Kartika Chandra Kirana dan Dharma Pertiwi juga berperan untuk mendukung kebijaksanaan Pimpinan TNI dengan membina dan mengarahkan perjuangan istri anggota TNI, menciptakan rasa persaudaraan dan kekeluargaan, rasa persatuan dan kesatuan serta kesadaran nasional, kata Pangdam.
Selanjutnya Jenderal bintang dua menjelaskan, dengan melihat tugas pokok Persit tersebut tersurat, bahwa sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, Persit Kartika Chandra Kirana dan Dharma Pertiwi memiliki beban tugas yang cukup berat. Disamping mendampingi suami selaku Bhayangkari negara yang dimanifestasikan dalam organisasi Persit Kartika Chandra Kirana (Organisasi isteri prajurit TNI AD), Yalasenastri (Organisasi isteri prajurit TNI AL), dan Pia Adhya Garini (Organisasi isteri prajurit TNI AU) juga bertanggungjawab pula dalam pembinaan putra-putri dan keluarganya.
Dihadapan Ketua Dharma Pertiwi Daerah E dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/Brawijaya Ny. Toety Suwarno beserta seluruh anggotanya, Pangdam mengatakan, Ibarat dua sisi mata uang, maka ibu-ibu Persit dan Dharma Pertiwi harus mengemban dua tugas sekaligus, yakni turut menyukseskan tugas suami sekaligus dituntut berhasil dalam pendidikan putra-putrinya. Sungguh, sebuah tanggung jawab yang tidak ringan, dibutuhkan pengorbanan yang besar, pembagian waktu yang tepat, sehingga dua-duanya dapat berjalan dengan baik.
Selain itu lulusan Akmil 1977 ini juga mengingatkan, sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, dalam pembinaan dan hubungan antar sesama anggota Persit dan Dharma Pertiwi hendaknya dapat menonjolkan ciri kekeluargaan dan kebersamaan. Di samping itu pula saya mengharapkan, agar organisasi Persit dan Dharma Pertiwi dapat membangun hubungan komunikasi sosial dengan segenap komponen masyarakat lainnya di luar kehidupan asrama, sehingga dapat mewujudkan misi perjuangannya dalam membantu tugas pokok TNI di masa yang akan datang.
Dalam mengisi kegiatan HUT Dharma Pertiwi ke-46 dan HUT Persit Kartika Chandra Kirana ke-64, Dharma Pertiwi Daerah E dan Persit Kartika Chandra Kirana PD V/Brawijaya melaksanakan beberapa kegiatan antara lain, perlombaan tarian daerah Jatim, bhakti sosial meliputi anjangsana ke Rumah Sakit Soepraoen Malang, donor darah dan memberikan alat bantu dengar kepada Rumkit Soepraoen Malang. Penanaman pohon dan tebar benih ikan di Batalyon Zipur 5 Kepanjen Malang serta Ziarah ke TMP Sepuluh Nopember Surabaya. (p03)

Danrem 083/BDJ Dipercayakan Kepada
Kolonel Infanteri Udin Supidin

Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP., M.Sc. pada Selasa (13/4) melantik Kolonel Infanteri Udin Supidin sebagai Komandan Korem 083/Baladhika Jaya Malang menggantikan Kolonel Infanteri Ferdinan Setiawan.
Kolonel Infanteri Ferdinan Setiawan selanjutnya akan mengikuti pendidikan di Lemhannas Jakarta. Sedangkan Komandan Korem 083/ Baladhika Jaya yang baru Kolonel Infanteri Udin Supidin sebelumnya menjabat sebagai Danrindam III/Siliwangi di Bandung.
Mutasi dan pergantian pejabat di lingkungan Kodam V/Brawijaya seperti ini merupakan hal yang biasa terjadi, dalam rangka proses pembinaan personel dan satuan sesuai tuntutan perkembangan dan kebutuhan organisasi. Selain itu, alih tugas dan jabatan bertujuan untuk mengembangkan kualitas kepemimpinan, wawasan manajemen dan profesionalisme keprajuritan agar semakin mampu memberikan karya terbaiknya dalam melaksanakan tugas.
Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP., M.Sc. ketika bertindak selaku inspektur upacara serah terima Jabatan Komandan Korem 083/Baladhika Jaya mengatakan, Korem 083/Baladhika Jaya merupakan salah satu Komando Kewilayahan jajaran Kodam V/Brawijaya yang mempunyai tugas pokok antara lain menyelenggarakan pembinaan kesiapan operasional pada satuan jajaran komandonya, operasi pertahanan dan pembinaan ketahanan wilayah di daerah tanggung jawabnya. Sebagai penyelenggara fungsi pertahanan kewilayahan senantiasa dituntut untuk dapat melaksanakan kajian dan pengembangan ketahanan wilayah dengan berorientasi pada perkembangan situasi yang terjadi.
Pengalaman dari pelaksanaan pembinaan teritorial dimasa lalu, hendaknya dijadikan pelajaran dan evaluasi sebagai pedoman untuk mencapai keharmonisan di semua aspek kehidupan di daerah. Kita harus pandai dan arif untuk dapat mengambil nilai-nilai positif dari pengalaman masa lalu, sehingga kedepan, pembinaan ketahanan kewilayahan yang kita laksanakan benar-benar dapat mewujudkan kekuatan pertahanan semesta yang merupakan totalitas dari seluruh potensi kekuatan nasional yang ada.
Oleh karena itu kepada seluruh prajurit Korem 083/Baladhika Jaya, saya minta untuk terus meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap perkembangan lingkungan yang sedang terjadi, agar setiap saat dapat melakukan kajian dan koreksi serta solusi terbaik, guna kepentingan penyempurnaan pembinaan dan mampu menjawab tantangan yang dihadapi. Kemungkinan kerawanan di bagian selatan wilayah yang menjadi tanggung jawab Korem harus tetap menjadi perhatian prajurit Korem 083/BDJ, baik terhadap kemungkinan penyelundupan maupun penyusupan dari pihak lawan/kelompok-kelompok radikal yang tidak menyukai kemapanan, kata Pangdam.(p03)

Kol Inf Wiyarto,S.Sos
Merinding Mendengar Mars Wira Yudha
Kediri –
Kehadiran mantan Danbrigif 16/WY, Kol Inf Wiyarto,S.Sos dalam upacara peringatan HUT Ke 3 Brigif 16/WY, menjadi perhatian tersendiri bagi mereka yang bertugas sejak diaktifkannya kembali Brigif 16/WY. Sebab mereka telah ‘bersama-sama’ membangun Brigif 16/WY sejak awal.
Namun bagaimana dengan Kol Inf Wiyarto,S.Sos sendiri....? Kala ditemui tim liputan Tabloid Brawijaya, Kol Inf Wiyarto,S.Sos yang didampingi sang istri, Ny.Dra.Paramitha menuturkan, dirinya sangat bangga dengan prajurit Macan Loreng yang telah berkembang.
Lalu bagaimana perasaannya saat mendengar Mars Wira Yudha yang ia ciptakan kala dinyanyikan...? Dengan pandangan mata yang tajam dan suara yang pelan namun tetap tegas seperti kala ia menjabat Komandan Pasukan Macan Loreng, ia mengatakan, hatinya sangat bergetar dan bulukuduknya merinding kala mendengar Mars Wira Yudha dinyanyikan oleh prajurit Pasukan Macan Loreng tersebut.
“Saya merinding mendengarnya dan detak jantung saya semakin cepat berdetaknya,” kata pria berkumis tipis dan murah senyum itu.
Disisi lain, mengenai pembuatan Mars Wira Yudha itu sendiri, dikatakannya ia membutuhkan waktu dua hari untuk mencari inspirasi dan menemukan serta menyusun kata demi kata dalam Mars Wira Yudha itu.
“Waktu membuat Mars Wira Yudha, saya mendapatkan inspirasi saat saya menuju Surabaya. Jadi kata demi kata yang saya dapatkan saya rekam di hp, lalu saya putar ulang lagi, begitu terus. Dan ketika singgah di Kodim Surabaya Utara, yang kebetulan waktu itu Dandimnya akrab dengan saya, kata demi kata tadi saya rangkai hingga menjadi seperti yang sekarang ini,” jelas alumni Akmil ’85 itu.
Namun pembuatan Mars Wira Yudha tidaklah berhenti sampai disitu, sebab ia harus mengaransement Mars tersebut. Maka saat itu melalui Kasipers Mayor Inf M.Fatkhanudin,S.Ag dipanggilah Dwi Agus Purwanto dari Wewe Musik Studio yang bermarkas di Jl.Veteran 29b Kediri untuk mengaransement Mars Wira Yudha tersebut.
Tanpa banyak bicara, maka Dwi Agus Purwanto atau yang akrab dipanggil Wewe ini pun langsung mengaransement Mars Wira Yudha tersebut. Alhasil dalam waktu satu hari, proses take-nya telah selesai ia kerjakan.
Wewe sendiri yang menerima tugas itu awalnya terkejut, karena ia tidak menyangka hal tersebut. “Waktu itu saya pikir mengaransemen lagu-lagu jaman sekarang, ee....tidak tahunya lagu kebesaran Brigif 16/WY,” kata pria berpostur subur itu.(pr)

Dirgahayu Brigif 16/WY
Kediri –
Tanpa terasa, tiga tahun sudah usia Brigif 16/WY pasca diaktifkannya kembali Satuan yang berjuluk Macan Loreng itu oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) di Slawi, Jawa Tengah pada 20 Maret 2007 lalu.
Oleh karena itu, guna memperingati HUT ke 3 Brigif 16/WY, maka pada Rabu (7/4) lalu dilaksanakanlah upacara peringatan yang dilaksanakan di lapangan upacara Brigif 16/WY.
Dimana upacara tersebut dipimpin langsung oleh Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi selaku inspektur upacara. Sedangkan komandan upacara dipercayakan kepada Letkol Inf Totok Sutriono, yang sehari-harinya menjabat sebagai Danyonif 511/DY. Serta diiikuti oleh prajurit jajaran Brigif 16/WY, yaitu Yonif 511/DY, Yonif 521/DY, Yonif 527/BY serta dari Denma Brigif 16/WY.
Sedangkan di tribun, tampak para tamu undangan mengikuti upacara tersebut dengan khidmat. Dimana di tribun tersebut, tampak duduk di kursi deretan paling depan Danrem 082/CPYJ, Kasbrigif 16/WY, Walikota Kediri, Wakapolwil Kediri, Kapolresta Kediri, Kejari, serta Muspida Kediri lainnya.
Tampak pula disana KH.Anwar Iskandar, serta tokoh masyarakat Kediri lainnya. Namun ada hal yang istimewa dalam deretan tersebut, yaitu hadirnya Aspers Kasdam IV/Diponegoro yang juga tak lain mantan Danbrigif 16/WY yaitu Kol Inf Wiyarto,S.Sos. serta mantan Kabrigif 16/WY Letkol Inf Imam Rustiyo. Serta para Dandim sekitaran Kediri diantaranya Dandim Jombang, Mojokerto, Tulungagung dan Blitar. .
Tentu belum afdol bila syukuran tidak ada nasi tumpeng. Maka usai upacara peringatan, dipotonglah nasi tumpeng oleh Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi yang didampingi istri, Ny. Nining Dedy Kusmayadi, di tribun dihadapan para tamu undangan. Dimana potongan nasi tumpeng tersebut diserahkan kepada prajurit berprestasi jajaran Brigif 16/WY atas nama Serda Budi Istianto Laksono dari Yonif 521/DY.
Tamu undanganpun juga dihibur dengan penampilan prajurit dan Persit jajaran Brigif 16/WY yang menampilkan kemampuannya dalam berkreasi seni budaya. Yaitu pementasan kesenian jaranan secara kolosal serta atraksi peragaan karate. Dimana penonton seolah dibius, kala tim karate menampilkan kemampuannya dalam membawakan gerakan-gerakan karate yang sangat indah
Tidak hanya itu, mereka juga dibuat kagum oleh kemampuan dan semangat prajurit Macan Loreng dalam mendirikan 4 buah tenda payung secara cepat dan cekatan.(pr)

PERINGATI HARI JADI
PERSIT CABANG LVIII GELAR LOMBA PIDATO
Kediri –
Guna meningkatkan kualitas anggota Persit Kartika Candra Kirana, tentu banyak cara dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan wawasan yang mereka miliki. Seperti yang dilakukan Persit Kartika Candra Kirana Cabang LVIII Brigif 16/WY, Selasa, (6/4) lalu, dalam rangka memperingati HUT ke 3 Brigif 16/WY dan HUT ke 64 Persit KCK, mereka menggelar lomba pidato antar Ranting sejajaran Persit Cabang LVIII Brigif 16/WY.
Kegiatan yang mengambil tempat di aula Mabrigif 16/WY tersebut diikuti tidak kurang dari 17 peserta dari anggota Persit jajaran Cabang LVIII Brigif 16/WY. Sedangkan sebagai tim dewan juri menampilkan Wakil Ketua Persit KCK Cabang LVIII Brigif 16/WY Ny.Susana Dadang Hendrayudha, Kasi Teritorial Mayor Inf Edy Sunarko,S.Sos serta Kasi Intel Brigif 16/WY Kapten Inf Deni Eka Gustiana.
Dan tema yang diperlombakan dalam kegiatan tersebut meliputi, Persit KCK dalam menyikapi era globalisasi baik di lingkungan keluarga, organisasi dan masyarakat, lalu Persit KCK menebar kasih menghalau narkoba, Persit KCK mempersiapkan generasi muda yang beriman, cendikia serta tangguh dan Persit KCK hari kemarin, hari ini dan hari esok.
” Untuk nomor urut tampil, tadi sudah diundi bersama-sama. Dan sesuai dengan nomor yang mereka dapatlah mereka akan tampil. Lalu tiap-tiap peserta kita beri waktu 10 menit untuk tampil menyampaikan materinya,” tutur Ny.Susana Dadang Hendrayudha.
”Untuk kriteria penilaian meliputi, ketepatan waktu, intonasi, maksud dan tujuan, serta sikap/bahasa tubuh,” tambah ibu dari Tasya Salsabila Hendrayudha itu.
Benar saja, satu persatu peserta lomba pidato tampil diatas podium dan menyampaikan materinya masing-masing. Pun waktu yang mereka butuhkan juga bervariasi, ada yang kurang adapula yang lebih dari 20 menit.
Hingga waktu menunjukkan pukul empat sore, para peserta telah menampilkan kemampuannya masing-masing. Dewan juripun langsung menghitung perolehan nilai dari masing-masing peserta.
Setelah kelar menghitung, Kasi Teritorial Mayor Inf Edy Sunarko,S.Sos yang didaulat menyampaikan hasil lomba, langsung membacakan hasil tersebut. Dan tersebutlah nama Ny.Arif dari Ranting 4 Yonif 527 sebagai juara pertama dengan total nilai 207. Lalu Ny.Wahyudi dari Ranting 2 Yonif 511 sebagai juara kedua dengan nilai 200 dan juara ketiga diraih Ny.Ardiansyah dari Ranting 3 Yonif 521 dengan nilai 193. (pr)

BEBERAPA PEJABAT KODAM V/BRAWIJAYA BERGESER


Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP, M.Sc, Senin (5/4) lalu melantik beberapa pejabat baru dan melepas mantan pejabat Kodam V/Brawijaya, bertempat di Aula Makodam V/Brawijaya.
Pejabat baru yang dilantik Pangdam V/Brawijaya antara lain, Letkol Inf Awalnur sebagai Asrendam V/Brawijaya yang semula menjabat Waasrendam V/Brawijaya menggantikan Kolonel Arm I Dewa Ketut Siangan.S.IP yang akan bergeser ke Kodam IX/Udayana sebagai Danrem 161/WSA. Kolonel Inf Awaluddin sebagai Asintel Kasdam V/Brawijaya menggantikan Kolonel Inf Cucu Sumantri yang akan bergeser ke Paban II/Pampers Spamad. Letkol Inf Marsudi sebagai Asisten Personel Kasdam V/Brawijaya yang sebelumnya menjabat sebagai Kasrem 172/PWY Kodam XVII/Cendrawasih menggantikan Kolonel Inf Agus Yuniarto yang sedang melaksanakan pendidikan Sesko TNI.
Pangdam V/Bawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP, M.Sc, dalam amanatnya mengharapkan kepada para pejabat baru untuk segera menyesuaikan diri dan menguasai bidang tugas masing-masing, selalu mengikuti perkembangan yang terjadi serta senantiasa memelihara validitas data untuk mempermudah pelaksanaan tugas selanjutnya. Beliau juga mengatakan bahwa pergantian pejabat adalah hal yang wajar dan biasa terjadi yang merupakan salah satu upaya pembinaan personel dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja organisasi dan sekaligus untuk penyegaran tugas personel yang berkesinambungan.
Berkaitan dengan digalakkannya tertib administrasi, baik sebagai staf umum maupun staf khusus harus melaksanakan administrasi sesuai dengan aturan, norma dan prosedur yang berlaku sedangkan sebagai pimpinan di lingkungan tempat tugas agar menegakan kembali disiplin prajurit, meningkatkan dan memelihara mental yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan harapan agar prajurit-prajurit Kodam V/Brawijaya dapat menjadi prajurit yang berdisiplin tinggi dan mampu menjadi andalan serta kepercayaan masyarakat, bangsa dan negara harap orang nomor satu di Kodam V/Brawijaya ini.(p03)

Pasukan Macan Loreng Sambangi Panti Asuhan
Kediri –
Kedatangan kami kesini adalah untuk bersilaturahmi. Karena dengan bersilaturahmi akan bisa menyentuh nurani kita, dan tahu akan apa yang bisa kita perbuat untuk sesama. Serta senantiasa mengingatkan kita semua untuk selalu bersyukur akan apa yang telah kita dapatkan dari-Nya selama ini.
Serta ini ada bingkisan, tolong jangan dilihat dari bentuknya, tapi lihatlah ini sebagai salah satu bentuk perhatian keluarga besar Brigif 16/WY kepada adik-adik semua.
Juga jika adik-adik semua ingin melihat seperti apa markas Brigif 16/WY yang berada di bawah gunung Klotok, atau jajaran Brigif 16/WY silahkan saja berkunjung kesana, kami persilakan, pintu kami terbuka lebar.
Penekanan tersebut disampaikan Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi dalam prakatanya saat bersilaturahmi ke panti asuhan yang ada dikawasan sekitar Kediri, dalam rangka memperingati HUT ke 3 Brigif 16/WY serta HUT ke 64 Persit Kartika Chandra Kirana.
Yang mana dalam kesempatan itu, turut pula Kasbrigif 16/WY Letkol Inf Dadang Hendrayudha, Danyonif 521/DY Letkol Inf Iskandar, Danyonif 511/DY Letkol Inf Totok S, serta Dandenma Mayor Inf Suko Edi W dan para Perwira Staf Brigif 16/WY.
Juga Ketua Persit KCK Cabang LVIII Brigif 16/WY Ny.Nining Dedy Kusmayadi, Wakil Ketua Cabang Ny.Susana Dadang Hendrayudha, Ketua Persit Ranting 2 Ny.R.Widaningrum Totok S, Ketua Persit KCK Ranting 3 Ny. Dewi Iskandar serta para pengurus Persit KCK Cabang LVIII Brigif 16/WY PD V/Brawijaya.
Dan panti asuhan yang menjadi sasaran dalam kegiatan tersebut adalah yayasan Ar Risalah di Jl.KH.Wakhid Hasyim Vb/20 Bandar Lor, Panti Asuhan An Nuur di Jl.Tosaren Barat 96, serta yayasan Al Aqobah yang berada di Kel.Ngampel Kota Kediri.
H.Salim, Ketua Umum Panti Asuhan An Nuur yang menyambut langsung rombongan dari Brigif 16/WY tersebut mengucapkan terima kasih atas kunjungan Keluarga Besar Brigif 16/WY.
Selain itu, pihaknya juga mohon do’a restu kiranya para pengurus Panti Asuhan An Nuur dapat melayani anak-anak yatim dengan baik. Sehingga dapat membantu anak asuhnya dalam menggapai cita-cita dan menghadapi tantangan masa depan. Yang tentunya mereka dapat menggapai masa depan yang lebih baik lagi.
Disisi lain, H.Salim juga menjelaskan jika anak asuhnya maupun pengurus Panti Asuhan tersebut mampu unjuk gigi tingkat Jawa timur, yaitu peringkat 2 sejawatimur Panti Asuhan dalam lomba administrasi.
Dan rencananya pada bulan juni mendatang pihaknya akan mengadakan khitananan massal, bagi masyarakat yang kurang mampu di sekitaran kota kediri.
Sementara itu, sebelum melaksanakan anjangsana ke beberapa Panti Asuhan tersebut, pagi harinya segenap jajaran pasukan Macan Loreng beserta Persit KCK Cabang LVIII beserta jajaran terlebih dahulu melaksanakan ziarah ke Taman Makan Pahlawan Joyoboyo Kota Kediri yang berada di Jl. P.K. Bangsa Kediri. Yang dalam ziarah tersebut dipimpin langsung oleh Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi.(pur)

2765 ORANG PRAJURIT KODAM V/BRAWIJAYA NAIK PANGKAT

Pangdam V/Brawijaya yang diwakili oleh Kepala Staf Kodam V/Brawijaya Brigjen TNI B.Sumarno Kamis (1/4) lalu menerima laporan Korps kenaikan pangkat prajurit TNI AD Kodam V/Brawijaya yang mendapatkan anugrah berupa kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, bertempat di Gedung Balai Prajurit Kodam V/Brawijaya.
Personil Kodam V/Brawijaya yang naik pangkat berjumlah 2765 orang terdiri dari 13 orang berpangkat Perwira Menengah (Pamen) antara lain dari Letnan Kolonel ke Kolonel 2 orang, dari Mayor ke Letnan Kolonel 6 orang, dari Kapten ke Mayor 5 orang. Perwira Pertama (Pama) dari Letnan Dua ke Letnan Satu 87 orang, dari Letnan Satu ke Kapten 81 orang. Sedangkan 2.594 orang prajurit Kodam V/Brawijaya lainnya yang naik pangkatnya terdiri dari Tamtama dan Bintara, sedangkan yang mendapatkan Kenaikan Pangkat Penghargaan berjumlah 136 orang. Kenaikan pangkat tersebut terhitung mulai tanggal 1 April 2010.
Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suwarno, S.IP.,MSc. dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI B. Sumarno mengatakan, hakekat kepangkatan dalam kehidupan militer adalah merupakan perubahan status dalam bentuk simbol pangkat baru yang mencerminkan adanya tuntutan perubahan berupa peningkatan tanggung jawab dan kualitas sumber daya manusia di setiap individu Perwira sesuai tugas dan jabatannya masing-masing. Oleh karena itu semestinya semakin tinggi pangkat berarti identik dengan semakin tinggi pula tanggung jawab, kemampuan dan semangat pengabdian bagi para Perwira.
Disamping itu kata orang nomor satu dijajaran Kodam V/Brawijaya ini, kenaikan pangkat juga merupakan wujud pengakuan dan penghargaan negara atas prestasi dan dedikasi yang telah ditunjukkan selama ini oleh setiap individu prajurit dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai jabatan masing-masing. Oleh sebab itu bagi prajurit yang mendapatkan kenaikan pangkat, harus memiliki kewajiban moral untuk mempertanggungjawabkan kenaikan pangkat tersebut, kepada pimpinan dan institusi TNI maupun kepada bangsa dan negara. Sebagai prajurit yang Saptamargais, tentunya kita meyakini bahwa pangkat dan jabatan merupakan rahmat dan titipan dari Sang Pencipta, Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus kita syukuri. Dengan demikian, kenaikan pangkat ini juga harus dimaknai sebagai tambahnya amanah yang harus kita pertanggung-jawabkan kepada Sang Pencipta dikemudian hari.
Pada kenaikan pangkat kali ini Pangdam V/Brawijaya menyayangkan masih terdapatnya 91 orang anggota yang belum bisa memperoleh kenaikan pangkat seperti rekan-rekan lainnya, yang disebabkan oleh hasil test kesegaran jasmaninya yang belum memenuhi standart kelulusan atau masih dibawah nilai 61.
Kondisi ini tentu sangat berkaitan erat dengan hasil pembinaan satuan khususnya pembinaan phisik di masing-masing satuan selama ini. Oleh karena itu, mantan Komandan Pengawal Pasukan Presiden SBY ini saya sangat berharap kepada para komandan satuan, agar lebih meningkatkan program pembinaan fisik di satuan masing-masing. Jadikan masalah ini sebagai pembelajaran bahwa kondisi jasmani sangat menentukan bagi pengembangan karier setiap individu prajurit. (pr)



Dandim 0810/Nganjuk Letkol Inf Agus Setiawan
Lewat RTLH Tumbuhkan Jiwa Gotong Royong
Nganjuk –
Jum’at (12/3) Sore itu hari begitu cerah, meski genangan air hujan masih nampak disana sini. Namun didalam rumah yang nampak baru dan berjarak sekitar 50 meter dari makam desa Banaran Kec.Kertosono itu, duduk seorang wanita tua yang sedang menikmati hari.
Mbok Sutinah, begitulah namanya. Wanita tua yang usianya menginjak umur 70 tahunan itu, tengah bersantai diruang tengah rumahnya. Wajahnya tampak berseri, meski tak begitu tampak, namun jika diamati aura bahagia nampak begitu jelas diraut muka yang mulai keriput itu.
“Matur nuwun, dateng pak tentara. Griyo kulo pun sae,” kata Mbok Sutinah lirih.
Ucapan yang lirih itu, ia sampaikan kala Danramil 0810/06 Kertosono Kapten Kav Rusmanto bersama tim liputan Brawijaya menyambangi rumahnya yang baru selesai direhab dalam program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Tahap III tahun 2010 wilayah Kodim 0810/Nganjuk.
Dengan suara yang lirih, Mbok Sutinah mengatakan,karena kondisinya sekarang sudah memungkinkan untuk membanting tulang, maka ia menggantungkan hidupnya kepada Agus, sang cucu, yang bekerja sebagai pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kertosono.
Agus, sang cucu, juga mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak, sehingga rumah yang ditempatinya bersama sang nenek menjadi lebih baik dan layak untuk ditempati.
Sementara itu, ungkapan senada juga diucapkan mbah Jiran, juru kunci makam Kel. Banaran yang rumahnya juga menjadi sasaran RTLH Kodim 0810/Nganjuk.
“Kulo nggih matur nuwun kaleh pak Ndan. Riyen griyo kulo menawi jawah bocor danten, ugi banjir sak polok (mata kaki,red). Sak niki pun mboten,” ucap kakek 74 tahun itu.
Seperti dikatakan Danramil 0810/06 Kertosono Kapten Kav Rusmanto, Mbok Sutinah maupun mbah Jiran, merupakan warga Kel.Banaran Kec.Kertosono yang rumahnya menjadi sasaran RTLH Koramil 0810/06 Kertosono. Dimana keduanya merupakan kakak beradik, yang rumahnya bersebelahan, juga kondisinya yang sama-sama membutuhkan uluran tangan.
“Dulu..waktu rumahnya belum direnovasi, mbah Jiran jarang tidur di rumah, karena takut roboh. Sekarang begitu sudah di renovasi, mbah jiran malah tidur di halaman rumah dengan menggelar tikar. Dan sebelum tidur, mbah Jiran selalu mengamati rumahnya. Katanya senang karena rumahnya sudah bagus, jadi ia senang mengamatinya. Walau begitu tetap saya sarankan untuk tidur di dalam, karena angin di luar kalau malam khan kurang bagus untuk kesehatan,” jelas Kapten Kav Rusmanto.
Disisi lain program RTLH Tahap III tahun 2010 wilayah Kodim 0810/Nganjuk sendiri, telah dimulai sejak tanggal 18 Pebruari hingga 18 Mei 2010 mendatang. Yang ditandai dengan penyerahan peralatan kerja secra simbolis dalam sebuah upacara pembukaan RTLH di Makodim 0810/Nganjuk.
Dimana dalam kesempatan tersebut Dandim 0810/Nganjuk Letkol Inf Agus Setiawan menekankan, agar seluruh Danramil dan seluruh personel yang terlibat dalam RTLH senantiasa mengadakan pengawasan dan pengecekan secara rutin selama pelaksanaan. Juga memberdayakan partisipasi dan kerja masyarakat secara optimal dan manfaatkan potensi wilayah yang ada.
Disisi lain, Perwira Melati Dua tersebut juga mengharapkan agar dalam pelaksanaan RTLH juga mengakomodasi keinginan pemilik rumah sebatas sesuai bestek dan plafond yang tersedia.
Tak hanya itu, Letkol Inf Agus Setiawan juga mewanti-wanti anggotanya agar dalam pelaksanaan RTLH tetap memperhatikan keamanan, baik personel maupun materiil.
”Manfaatkan moment bhakti TNI renovasi RTLH untuk merebut simpati rakyat dan memperbaiki citra TNI di mata masyarakat. Dan bantuan RTLH ini bersifat stimulan untuk menumbuhkan jiwa gotong royong dan rasa kepedulian terhadap masyarakat yang tidak mampu,” tegasnya.
“Tetap koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh masyarakat serta media massa maupun LSM demi kelancaran pelaksanaan RTLH,” imbuhnya.
Dan berdasarkan data yang ada, program RTLH di wilayah Nganjuk menargetkan 1000 rumah untuk di renovasi, yang terbagi dalam 20 wilayah Koramil. Yang mana dalam pelaksanaanya, untuk bulan pertama ditargetkan akan selesai sekitar 30% lebih. Namun dalam pelaksanaannya hasil tersebut dapat terlampaui, yaitu tercatat 44,8% telah terselesaikan. (pr)



Peringati Hut Ke 64 Persit
Bakor Persit Kediri Serahkan Bantuan

Perayaan ulang tahun, tidaklah harus selalu dengan perayaan yang mewah ataupun kegiatan yang bersifat hura-hura.
Seperti halnya yang dilakukan Bakor Persit KCK di Kediri, dalam rangka memperingati HUT ke 64 Persit KCK tahun 2010, Bakor Persit KCK di Kediri justru melaksanakan kegiatan yang bersifat sosial.
Kegiatan sosial yang dilaksanakan persis diakhir bulan maret tersebut, yaitu berupa pemberian alat tulis bagi siswa siswi Sekolah Dasar serta bantuan sembako di sebuah Panti Asuhan.
Dimana kegiatan itu dipimpin Ketua Bakor Persit Kediri Ny.Totok Imam .S dan diikuti seluruh anggota Bakor Persit. Serta Penasehat bakor Persit Ny. Nining Dedy Kusmayadi dan Ny.Susana Dadang Hendrayudha.
Dan tepat pukul delapan pagi, rombongan sudah tiba di SDN I Keniten Kec.Mojo Kab.Kediri yang menjadi sasaran. Merekapun langsung disambut oleh Kepala Sekolah Hadi Purwanto serta para guru.
Dalam kesempatan itu Ny.Totok Imam .S menyampaikan bahwa maksud kedatangannya ke SDN I Keniten adalah untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan bantuan alat tulis bagi seluruh siswa siswi SDN I Keniten. Yang mana kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke 64 Persit KCK.
Selain itu, melalui kunjungan singkat itu pula, pihaknya ingin memberikan motivasi bagi seluruh siswa SDN I Keniten.
Sementara itu, Kepala Sekolah Hadi Purwanto dalam kesempatn yang sama mengucapkan terima kasih kepada rombongan Persit KCK yang telah berkenan hadir ke SDN I Keniten serta memberikan bantuan. Dan ia berharap dengan kehadiran para Persit ini mampu memberikan motivasi dan semangat belajar bagi siswa siswinya.
Tampak hadir pula dalam kesempatan itu Kades Keniten Moch. Udin Hariyanto, yang juga alumni SDN I Keniten tahun 1987, serta Danramil 0809/06 Mojo Kapten Inf Satino.
Kelar menyampaikan bantuan di SDN I Keniten, maka kegiatan pun dilanjutkan menuju Panti Asuhan Al-Jauhar yang berada di Gondang Kec.Plosokaten Kab. Kediri.
Kala jam ditangan menunjukkan pukul sepuluh pagi, rombongan Bakor Persit Kediri sudah sampai di Panti Asuhan, Al-Jauhar. Mereka pun langsung disambut oleh pengurus Panti Asuhan Al-Jauhar M.Shofali beserta perwakilan santri dan santriwati.
Tidak berbeda dengan yang disampaikan sebelumnya, Ketua Bakor Persit Ny.Totok kepada pengurus Panti Asuhan Al-Jauhar, M.Shofali, mengatakan bahwa maksud kedatangan Bakor Persit ke Panti Asuhan Al-Jauhar adalah untuk bersilaturahmi sekaligus menyampaikan bantuan berupa sembako. Dimana kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke 64 Persit KCK.
Dalam kesempatan itu pula, M.Shofali mengucapkan terimakasih atas kunjungan para Istri Prajurit tersebut, yang telah sudi meluangkan waktu untuk melihat kondisi mereka. Tak lupa ucapan terima kasih ia sampaikan atas bantuan yang telah disampaikan.
Disisi lain, sebelum menuju dan melaksanakan penyerahan bantuan kepada SDN I Keniten maupun panti Asuhan Al Jauhar, pagi harinya terlebih dahulu dilaksanakan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Joyoboyo Kediri yang berada di Jl.PK.Bangsa Kediri. (f2)