Senin, 29 Maret 2010

Jenderal TNI George Toisutta
TUTUP KEJURNAS KARATE PIALA KASAD X TAHUN 2010

Surabaya,
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta, pada Minggu (28/3) menutup Kejuaraan Nasional Karate Piala Kepala Staf TNI Angkatan Darat X Tahun 2010, bertempat di GOR Kertajaya Surabaya.
Kejurnas yang diikuti 640 peserta ini telah telah mendapatkan 32 atlet karate terbaik tingkat nasional dan akan dipersiapkan untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Karate, guna dipersiapkan pada event SEA Games 2011, kata Hendardji yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia.
Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia, walaupun sudah mendapatkan ke-32 atlet karate terbaik nasional, tidak menutup kemungkinan jumlah ini akan berkurang, tergantung hasil dari seleksi internal (try in) dan uji coba ke luar negeri (try out). Keputusan final atlet karate yang akan mewakili Indonesia, akan ditentukan pada September 2010.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jederal TNI George Toisutta dalam sambutannya juga mengatakan, setiap karateka yang siap bertarung di kejuaraan Piala Kasad, harus mempunyai target sebagai juara. Penegasan Kasad ini sekaligus menjawab komentar Komandan Pelatnas cabang Karate Djafar Djantang soal tidak adanya target bagi ketujuh Karateka Pelatnas Asian Games China. Alasannya mereka masih berada dalam tahap latihan fisik umum.
Pada Kejurnas ini, karateka Pelatnas proyeksi Asian Games XVI/2010 masih menunjukkan ketangguhannya. Dua diantara empat emas yang diperebutkan, dibawa pulang oleh dua atlet Pelatnas, yakni Faisal Zainudin di nomor kata perorangan pria serta Umar Syarif di nomor Kumite +84 Kg. Dua keping emas lainnya disabet atlet non Pelatnas yakni Yulanda asal Papua pada Kumite wanita -68 Kg dan Dewi Yukianti dari Perguruan Lemkari pada kata perorangan wanita.
Kasad juga sangat berharap, melalui event seperti ini akan muncul atlet karate berkualitas internasional, yang nantinya akan bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia olahraga karate tingkat dunia. (one)

SMK Pelayaran Hang Tuah Kediri
Laksanakan Latihan PDBN Di Markas Macan Loreng


Kediri –
Garasi depan Mabrigif 16/WY senin (8/2) pagi itu, tampak ramai. Disana tampak berbaris dengan rapi laki-laki dan perempuan yang mengenakan seragam lapangan berwarna hijau. Tidak hanya itu helm baja dan sepatu PDL pun mereka kenakan, dipunggung mereka juga tergantung tas ransel warna hijau.
Namun anda jangan salah....mereka bukanlah personel baru Brigif 16/WY. Namun mereka adalah siswa siswi SMK Pelayaran Hang Tuah Kediri yang hendak mengikuti kegiatan latihan Pendidikan Dasar Bela Negara (PDBN) di Mabrigif 16/WY.
Dan pagi itu, merupakan awal kegiatan PDBN yang dibuka langsung oleh Danbrigif 16/WY Letkol Inf Dedy Kusmayadi yang ditandai dengan penyematan pita tanda Pelatih dan Peserta PDBN.
Dalam kesempatan itu hadir pula Kasbrigif 16/WY Letkol Inf Dadang Hendrayudha, Danyonif 511/DY Letkol Inf Totok Sutriono, Danyonif 521/DY Letkol Inf Iskandar, Dandenma Brigif 16/WY Mayor Inf Suko Edi Winarto,S.Sos, Kakorum 527/BY Kapten Inf Suyono, para Perwira Staf Brigif 16/WY serta Kepala, Wakil dan perwakilan guru SMK Pelayaran hang Tuah Kediri.
Danbrigif 16/WY Letkol Inf Dedy Kusmayadi dalam amanatnya mengatakan, bahwa tujuan diadakannya kegiatan PDBN adalah selain untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembinaan pelajar SMK Pelayaran Hang Tuah, juga sebagai manifestasi dari peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana kita sebagai warga negara diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai rasa bela negara dengan baik.
“Disamping itu, perlu diingat bahwa pelajar merupakan kader-kader calon pemimpin bangsa dan masa depan bangsa. Maka wawasan kebangsaan dan rasa nasionalismenya harus terus menerus ditumbuh kembangkan,” tegas Komandan Pasukan Macan Loreng itu.
“Saya berharap agar para peserta Pendidikan Dasar Bela Negara ini dapat memunculkan pemikiran maupun kreatifitas baru dan segar dari segenap peserta, terutama berkaitan dengan kewarganegaraan dalam upaya ikut serta mengantisipasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang membahayakan kedaulatan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” lanjutnya.
Disisi lain, alumnus Akmil 1987 itu mengatakan, bahwa sistem pertahanan negara Indonesia mengamanatkan pentingnya penyiapan dini oleh Pemerintah dalam hal pembelaan negara. Dan untuk mengembangkan penyiapan dini tersebut, perlu dilakukan usaha pembinaan kesadaran bela negara pada usia sekolah. Hal ini dikarenakan bahwa institusi sekolah merupakan bagian yang sangat penting dalam membangun wawasan kesadaran bela negara.
Oleh karenanya melalui latihan Pendidikan Dasar Bela Negara tersebut Danbrigif 16/WY mengharapkan nantinya dapat muncul calon pemimpin dan calon intelektual bangsa yang semakin tinggi rasa nasionalismenya dan mampu mensosialisasikan hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pembelaan negara serta penanaman nilai-nilai bela negara yang mencakup cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban serta memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis dan fisik.
Sementara itu ditemui usai acara pembukaan PDBN, Kasiter Brigif 16/WY Mayor Inf Edy Sunarko,S.Sos selaku Koordinator Umum mengatakan, kegiatan PDBN ini merupakan salah satu bentuk kegiatan pembinaan teritorial terbatas bidang komunikasi sosial dan pembinaan ketahanan wilayah (bintahwil).
Sedangkan kegiatan latihan PDBN sendiri dilaksanakan selama dua pekan, di Mako Brigif 16/WY dan sekitarnya. Serta memberikan materi seputar peraturan militer dasar (permildas), pengenalan senjata, pengenalan kompas, pembinaan jasmani militer (binjasmil), wawasan kebangsaan dll.
Dan setelah melaksanakan PDBN selama hampir dua pekan, maka pada Jum’at (19/2) kegiatan itu pun ditutup oleh Kasbrigif 16/WY Letkol Inf Dadang Hendrayudha, yang ditandai dengan pelepasan pita tanda peserta dan pelatih PDBN. Serta penyerahan secara simbolis sertifikat bagi peserta PDBN dari SMK Pelayaran Hang Tuah Kediri.
Nur Kamid, salah seorang perwakilan dari SMK Pelayaran Hang Tuah Kediri yang kegiatan PDBN sejak awal menuturkan, jika kegiatan PDBN di Brigif 16/WY penuh dengan keharuan.
“PDBN disini sangat menyentuh mas....saya sangat terharu. Tidak hanya saya, guru maupun peserta banyak yang meneteskan air mata, apalagi saat renungan tadi malam. Pokoknya PDBN kali ini sangat berbeda,” katanya. (one)

suara hati

Banyak kejadian di sekitar kita, namun terkadang kita tak mempedulikannya. Dan kala kita kita mengalami hal serupa, kita baru menyadari akan hal yang telah kita lewatkan tadi.

seharusnya dengan banyak hal yang terjadi disekitar kita, kita dapat mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Oleh karena itu, dengan blog ini saya mencoba menuangkan apa yang ada sekitar saya. Semoga hal ini dapat berguna bagi siapa saja, minimal bagi saya sendiri.

Terima kasih.