Rabu, 28 Juli 2010


Brigif 16/WY Gelar

Tar Simpur Di Yonif 521/DY

Kediri –

Tak dapat dipungkiri bahwa dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di era sekarang ini, membawa dampak bagi semua lini kehidupan. Tidak terkecuali bagi institusi Militer, TNI AD khususnya. Oleh karenanya, setiap Personil TNI AD dituntut untuk dapat dan mahir dibidang Teknologi. Baik itu yang bersifat umum maupun yang berhubungan dengan kemiliteran.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada Kamis (8/7) lalu. Brigif 16/WY menggelar kegiatan Penataran Simulasi Tempur (Tar Simpur) Tersebar Perwira dan Bintara Satuan Jajaran Brigif 16/WY Tahun Anggaran 2010, yang berlangsung di Markas Yonif 521/DY Jl.A.Yani No.18 Kediri.

Kegiatan ini dibuka dan ditandai dengan pemasangan pita tanda peserta oleh Kasbrigif 16/WY Letkol Inf Dadang Hendrayudha, kepada perwakilan peserta. Yaitu Danton Ki B, Letda Inf Sulistiyanto serta Baton Ki A Sertu Ahmat Sodik.

Sementara itu dalam sambutannya Kasbrigif 16/WY Letkol Inf Dadang Hendrayudha menegaskan, hendaknya semua yang terlibat dalam kegiatan Penataran Simulasi Tempur ini melaksanakannya dengan penuh tanggug jawab. Sehingga nantinya bias menularkan ilmu yang telah didapat kepada yang lain (pengkaderan). Selain itu dalam Penataran Simulasi Tempur ini banyak bermain dengan teknologi computer.

Kepada Wadan Yonif 521/DY Kapten Inf Yuswanto serta Sertu Yoyok DP, selaku intruktur dalam kegiatan ini, Kasbrigif 16/WY mengharapkan agar ilmu yang telah diperolehnya selama mengikuti penataran di Kodiklat dapat disampaikan secara detail dan dibedah untuk seluruh peserta Penataran Simulasi Tempur ini.

Selanjutnya kepada semua peserta Penataran Simulasi Tempur, mantan anggota Kopassus itu berpesan, agar jika ada hal-hal atau materi yang kurang jelas agar menanyakannya ke instruktur. Sehingga nantinya, setelah Penataran Simulasi Tempur ini selesai, semua Satuan jajaran Brigif 16/WY dapat menyelenggarakan Simulasi Tempur di Satuan Masing-masing.

Kasi Ops Brigif 16/WY Kapten Inf Mahbub Junaedi, selaku Pasi Ops Penataran Simulasi Tempur kepada tim liputan Tabloid Brawijaya menambahkan, bahwa Penataran Simulasi Tempur ini berrtujuan untuk melatihkan unsur Komandan dan Staf, termasuk Komandan Satuan Bawah, untuk mengolah yudhakan pasukan dengan teknologi computer. Yaitu menggunakan system Victors.

Lebih lanjut dikatakan alumni Akmil ’98 itu, materi yang disampaikan meliputi pengenalan umum dan tehnik Simulasi Tempur serta Dinamika operasi dan computer. Juga pengenalan system Victor, pengoperasian dan pengisian blangko untuk dimasukkan system Victor.

“Jumlah peserta Penataran Simulasi Tempur ini sebanyak 62 personil, baik itu Perwira maupun Bintara,” tandasnya.

Tampak pula dalam Penataran Simulasi Tempur itu, Danyonif 511/DY Letkol Inf Totok Sutriono, lalu Mayor Inf Sunaryo serta Dandenma Brigif 16/WY Mayor Inf Suko Edi W.

Dan akhirnya, setelah berlangsung selama 2 hari (8-9/7). Akhirnya Penataran Simulasi Tempur tersebut ditutup oleh Danyonif 521/DY Letkol Inf Iskandar.

Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi dalam amanat tertulisnya, yang dibacakan Danyonif 521/DY Letkol Inf Iskandar mengatakan, secara umum penataran simulasi tempur ini berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Walaupun masih banyak kekurangan yang ditemukan dilapangan.

Lebih lanjut dikatakannya, penataran yang sudah dilaksanakan ini, sebagai modal dan acuan untuk melaksanakan kegiatan gladi posko simpur yang akan datang. Untuk Komandan Pasukan Macan Loreng itu mengharapkan, apa yang sudah diberikan penatar diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta penataran sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Dan dengan diadakannya penataran simulasi tempur ini, akan dapat meningkatkan kemampuan unsur Pimpinan untuk menyiapkan tugas-tugas kedepan yang lebih kompleks sesuai dengan tuntutan tugas yang lebih berat. Untuk itu penataran yang sudah diselenggarakan merupakan giat secara sistimatis, dalam praktek untuk memperoleh kemahiran dan ketrampilan maksimal didalam olah yudha serta komando pengendali operasi.

Disisi lain ayah dari M.Andika Purbawisesa menegaskan, bahwa kekurangan dan koreksi selama penataran, harus dijadikan motor penggerak semangat berlatih masing-masing peserta penataran pada pelaksanaan pembekalan berikutnya. Agar tidak terulang pada kegiatan gladi posko simpur yang akan datang. Dengan harapan, kedepan akan lebih baik dan lebih optimal sesuai dengan program Satuan dan yang diharapkan Komando Atas.

“Untuk itu saya tekankan kembali kepada para Perwira/Bintara peserta penataran dan penyelenggara, latihkan kembali ilmu yang sudah di peroleh selama penataran, secara lebih optimal sehingga benar-benar dikuasai dan bisa dikembangkan di Satuan,” tegasnya.(pur)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar