Kamis, 17 Juni 2010

GUNUNG KELUD AKTIF NORMAL, MASYARAKAT DIIMBAU WASPADA


Kondisi Gunung Kelud saat ini dalam status aktif normal. Namun demikian, masyarakat diimbau untuk waspada dan dilarang memasuki wilayah dalam radius 250 meter dari danau kawah/kubah lava.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Prop Jatim, Ir Dewi J Putriatni MSc, pada JNR, Kamis (17/6) mengatakan, hingga saat ini kuba lava masih berpotensi terancam guguran batuan dan hembusan asap yang bertekanan dan temperatur tinggi, gas beracun serta freatik yang terjadi secara tiba-tiba.
Dari hasil laporan Pos Pengamat Gunungapi Kelud di Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri, selama Mei terjadi gempa vulkanik dangkal sebanyak 19 kali, vulkanik dalam empat kali, tremor satu kali, gempa guguran lima kali, tektonik jauh 193 kali, tektonik lokal lima kali dan Low Frequensi 16 kali.
Sementara hasil visual terlihat asap kawah putih dengan tekanan 50-75 meter, genangan air terkumpul di kawah barat daya dengan warna air hijau muda, suhu air panas di hulu bladak sekitar 61 derajat dengan Ph air 6,4 dan tinggi kubah mencapai 250 meter dengan diameter 456 meter.
Sedangkan di Gunung Semeru telah tercatat kegempaan hembusan sebanyak 2.682 kali, guguran 182 kali, vulkanik dalam 20 kali, vulkanik dangkal enam kali, tektonik terasa satu kali, tektonik local empat kali, tektonik jauh 38 kali, tremor harmonic 154 kali dan awan panas tidak terjadi.
Pengamatan visual terhadap Gunung Semeru bulan ini tampak jelas, asap kawah/sulfatara tidak terlihat, namun letusan asap terjadi 44 kali dengan warna asap putih tipis, tekanan gas lemah dan tinggi asap berkisar 100-300 meter dengan arah condong ke barat utara.
Kemudian untuk suara letusan tercatat tidak terdengar, sinar api pada malam hari terkadang terlihat dan kubah/lidah lava tidak teramati ada pertumbuan. Begitu juga dengan semburan lava pijar dan awan panas guguran tidak teramati, namun guguran lava pijar terjadi dua kali dengan jarak luncur 500-800 meter.
Terkait dengan hasil kegempaan dan visual, diharapkan bagi masyarakat yang beraktifitas di Sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan dan Besuk Sat untuk berhati-hati terhadap bahaya lahar panas maupun dingin bila sat musim hujan. Selain itu, yang perlu diperhatikan juga bahaya primer, yakni berupa awan panas yang sangat berbahaya sekali dan sewaktu-waktu bisa terjadi. Mengingat pada saat ini telah teramati pertumbuhan lidah lava sepanjang 300 meter dari bibir kawah aktif. (pr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar