Kamis, 11 November 2010

Penutupan LDBN SMK Pelayaran Hang Tuah Kediri


Penutupan LDBN SMK Pelayaran Hang Tuah Kediri

Generasi Muda Harus Mampu Berbuat

Kediri –

Sebagai generasi muda, sudah selayaknya dapat menjadi contoh bagi masyarakat. Baik itu dalam berperilaku maupun berbuat. Sebagai contoh dewasa ini, sudah banyak lahan dan kawasan hutan yang gundul akibat oknum yang tidak bertanggung jawab, serta tidak sedikit contoh kasus tentang bagaimana sikap warga Indonesia yang katanya berbudi pekerti luhur, tetapi bersikap sebaliknya. Mereka justru brutal dan anarkis.

Oleh karenanya, hendaknya generasi muda harus mampu berbuat dan memberi contoh yang baik, demi tegaknya nilai dan harga diri bangsa Indonesia. Yang hal itu dapat dituangkan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh dengan cara tidak menebang pohon yang ada disekitar lingkungan, tetapi justru menjadi agen bagaimana agar lingkungan tempat tinggal bisa menjadi hijau. Lalu bisa juga menjadi agen dalam rangka menghijauan hutan yang gundul, yang tentunya bekerja sama dengan instansi terkait.

Selanjutnya dalam bertindak, tidak mengutamakan emosi dan kekerasan. Namun justru menggunakan cara dialog dan berani menyampaikan aspirasi serta bertanggung jawab, sehingga jika ada persoalan dapat terselesaikan dengan baik dan tidak ada kekerasan yang terjadi.

Hal tersebut diatas, ditekankan Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi, saat menyampaikan prakatanya kepada seluruh peserta Latihan Dasar Bela Negara (LDBN) SMK Pelayaran Hang Tuah Kediri, sebelum melaksanakana acara penutupan kegiatan LDBN tersebut.

“Saya ingin kalian menjadi agen-agen dalam menghijaukan kawasan hutan yang gundul, minimal dilingkungan kalian. Kalian sudah dua minggu merasakan bagaimana rasanya hidup dihijaunya hutan disini,” tegas Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi.

“Lalu dengan jiwa korsa yang telah terbina ini, kalian sudah merasakan bagaimana bedanya dulu dengan sekarang. Sekarang kalian pasti merasa lebih kompak dan senasib sepenanggungan. Oleh karenanya, saya tidak ingin mendengar nanti ada Taruna maupun Taruni SMK Hang Tuah yang terlibat tawuran. Itu berarti kalian telah gagal, saya tidak mau itu. Yang saya ingin dengar adalah Taruna maupun Taruni SMK Hang Tuah mampu menjadi seorang pemimpin yang tangguh dan bertanggung jawab,” lanjut Perwira Melati Tiga itu menutup prakatanya.

Sementara itu, acara penutupan LDBN itu sendiri dilaksanakan melalui sebuah upacara yang dilaksanakan di sebuah lapangan kecil yang berada dilereng gunung klotok, atau yang oleh warga Brigif 16/WY disebut dengan kawasan Hellypad (tempat pendaratan helicopter,red), Sabtu, (30/10) lalu.

Dalam acara tersebut ditandai dengan pelepasan tanda peserta dan pelatih secara simbolis, serta penyerahan piagam kepada perwakilan peserta oleh Danbrigif 16/WY.

Juga laporan pelaksanaan hasil kegiatan LDBN oleh KAsiter Brigif 16/WY Mayor Ing Edy Sunarko,S.Sos selaku Koordinator umum, kepada Danbrigif 16/WY Kol Inf Dedy Kusmayadi.

Tampak hadir pula dalam acara tersebut, Kepala SMK Hang Tuah Kediri, Drs.Sunarto beserta jajaran Dewan Guru SMK Hang Tuah.

Dan kepada Tabloid Brawijaya, Drs.Sunarto mengatakan, dipilihnya kembali Brigif 16/WY sebagai lokasi LDBN bagi Taruna dan Taruni SMK Hang Tuah adalah karena hasil yang diharapkan dalam kegiatan LDBN tersebut sesuai dengan yang diharapkan bahkan lebih.

“Setelah mengikuti LDBN di Brigif 16/WY disiplin anak-anak semakin tinggi, begitu pula tanggung jawabnya. Dan ini merupakan bukti bahwa pelaksanakaan LDBN ini telah berhasil, dan melebihi dari apa yang kami bayangkan. Oleh karenanya untuk tahun ini, pelaksanaan LDBN Taruna dan Taruni, kami percayakan lagi kepada Brigif 16/WY,” tutur Pria kelahiran Trenggalek, yang bulan ini genap berusia 48 tahun.(pr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar